Sabtu, 13 Juli 2013

Membangun Ekonomi Feminis Sosialis di Venezuela



Membangun Ekonomi Feminis Sosialis di Venezuela



Wawancara dengan Lidice Navas oleh Susan Spronk and Jeffery R. Webber


Seorang aktivis revolusioner lama/senior, Lidice Navas adalah seorang pemimpin feminis sosialis yang sangat penting keberadaanya dalam Partai Serikat Sosialis Venezuela (PSUV) dan seorang kandidat parlemen Amerika Latin, serta di antara sekian banyak tanggung jawab yang lainnya. Kami bertemu dengannya di Bank Pembangunan Perempuan di Caracas pada 18 Juni 2010, untuk membicarakan tentang visi sosialisme, pencapaian proses Bolivarian sejauh ini, dan apa yang masih harus dilakukan.


Apa sejarah politik Anda?


Saya adalah seorang kandidat PSUV di Caracas. Saya juga seorang anggota Biro Politik Daerah Caracas dan kandidat parlemen Amerika Latin. Saya juga memiliki tanggung jawab dalam Women’s Development Bank/ Bank Pembangunan Perempuan (Banco de Desarrollo de la Mujer, BanMujer) dan saya juga aktif sebagai koordinator dalam [Parroquia paroki] El Valle, di mana kami sedang mencoba membangun sosialisme mulai dari tingkatan masyarakat.

Saya telah menjadi aktivis revolusioner dalam kurun waktu yang lama. Pada tahun 1960, saya adalah seorang militan dari gerakan revolusioner di Venezuela. Seorang militan dan pendiri gerakan gerilya Bandera Roja pada tahun 1976, dan ketika pecah, saya bergabung dengan Bandera Roja Marxista-Leninista. Saya aktif sampai organisasi tersebut menghilang. Ini merupakan tahun-tahun yang sulit. Saya dipenjarakan berkali-kali dan tunduk kepada penganiayaan politik. Pada 1980-an, misalnya, saya adalah bagian dari eksekusi simulasi.

Saya mengasingkan diri di El Salvador, di mana saya ikut bersama dengan suami saya, dan kami sangat militan dengan gerakan gerilya FMLN revolusioner. Saya telah kehilangan baik suami dan anak saya yang pertama dalam perjuangan itu. Saya adalah bagian dari Komisi Kebenaran di El Salvador pada tahun 1992, dan memberikan pelatihan tentang hak asasi manusia pekerja sampai saya kembali ke Venezuela pada tahun 1995.

Ini adalah fase baru dalam perjuangan saat saya kembali. Saya pertama kali bertemu Hugo [Chavez] pada tahun 1994 dan bekerja pada kampanye pemilihannya di 1998.


Apa tujuan utama dari Bank Pembangunan Wanita?


BanMujer secara mendasar bertujuan untuk mengubah kehidupan perempuan, khususnya perempuan yang tidak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi. Seseorang/orang2 tidak akan bisa mencapai transformasi ini hanya dengan cara diberikan kredit saja. Hal ini membutuhkan proses sosial dan produktif serta pembentukan politik dan organisasi. Akses kredit mungkin apa yang awalnya bisa menarik perempuan untuk berpartisipasi dalam program, tetapi tujuan kami adalah untuk membangun organisasi kolektif yang membantu perempuan mengubah kehidupan mereka sehingga mereka menjadi protagonis dalam pemerintahannya sendiri. Para promotor dari BanMujer membantu mendampingi dan memfasilitasi proses politik. Sejak didirikan, BanMujer telah membantu lebih dari 400.000 wanita mengubah hidup mereka. Para wanita telah membentuk koperasi, brigade produksi, dan organisasi ekonomi sosial, yang penting dalam transisi menuju ekonomi sosialis. BanMujer telah bertindak sebagai katalis dalam proses yang lebih besar.

Apa yang menjadi tantangan dan prestasi bagi perempuan dalam proses Bolivarian?

Tantangan terbesar adalah untuk memecahkan ketergantungan hubungan-hubungan historis, diskriminasi dan pengucilan. Saya merujuk terutama masalah yang disebabkan oleh kemiskinan. Sebelumnya orang-orang miskin tidak memiliki akses terhadap kredit dari bank-bank swasta. Ini telah menjadi salah satu prestasi besar kita, yang telah mengilhami perempuan untuk menciptakan bentuk-bentuk baru produksi berdasarkan apa yang telah mereka ketahui, produksi non-kapitalis yang memajukan kita ke arah suatu bentuk ekonomi baru, ekonomi sosialis atau solidaritas.

Selama tiga tahun pertama kami memberikan kredit secara individu. Tapi sekarang berdasarkan apa yang telah kita pelajari, kita menekankan akan pentingnya organisasi. Hal ini juga berarti bahwa kita membentuk hubungan baru dengan atasan. Kami telah menciptakan Red Populer de Usuarias de BanMujer (Jaringan Populer dari Pengguna BanMujer) di mana perempuan saling membantu untuk membangun kepercayaan diri mereka, untuk membentuk masyarakat baru.

Pada BanMujer, kita tidak mendiskriminasikan perempuan hanya karena usia mereka atau karena mereka tidak tahu cara membaca dan menulis. Tidak masalah jika seorang wanita berusia lima puluhan, ia masih bisa menjadi anggota masyarakat yang produktif. Perempuan yang telah berpartisipasi dalam jaringan juga berpartisipasi dalam semua misi dan program yang ditawarkan. Banyak wanita yang belajar membaca dan menulis, dan bahkan belajar di universitas.

Saya juga bertanggung jawab atas proyek riset partisipatif di BanMujer yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak/pengaruh dari program kami. Kami melakukan ini berdasarkan de diálogo saberes (pertukaran pengetahuan) yang mengevaluasi kekuatan dan kelemahan program keuangan dan program lainnya.

Pada saat ini salah satu tantangan utama saya adalah memperkuat koperasi. Proses mencoba mengubah koperasi menjadi organisasi ekonomi solidaritas membutuhkan kurva pembelajaran yang dalam untuk para peserta.


Apa ketegangan yang muncul ketika mencoba untuk mengartikulasikan kekuatan dari atas dan kekuatan dari bawah?


Kita tidak bisa melupakan bahwa kita bekerja dalam konteks yang ditandai oleh lebih dari 500 tahun kolonialisme, dimana mayoritas orang telah dikecualikan. Kolonialisme memecahkan tradisi solidaritas yang hadir di masyarakat adat sebelum coloniaers Spanyol tiba. Ini juga melanggar hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan antara manusia itu sendiri, serta memaksakan budaya baru berdasarkan pengecualian/pemisahan antara yang mengeksploitasi dan yang dieksploitasi. Dalam kondisi seperti feodal, lahirlah kapitalisme. Dan tentu saja, sejarah ini memiliki pengaruh yang berat pada masa sekarang dan sulit sekali untuk berpisah dengan sistem ini untuk bisa maju dalam pembangunan sosialisme. Pengaruhnya berat pada semua aspek kehidupan.

Masih ada orang-orang dalam partai [para] PSUV yang bertanya pada diri sendiri, apa artinya berperilaku seperti seorang sosialis? Apa visi saya tentang sosialisme? Perdebatan ini meresap di semua tindakan kita, baik di tingkat lembaga maupun hubungan dengan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat, sesuatu yang tercermin dalam kesulitan yang kita miliki dalam menghadapi pecahnya representasi politik lama. Misalnya adalah satu hal menjadi juru bicara dan menjadi wakil di lain hal. Bagaimana seharusnya saya bertindak dalam komunitas saya ketika kami sedang membahas sebuah proposal,apakah sebagai individu yang menyatakan pendapat saya sendiri atau saya harus ikut bersama-sama dengan keputusan mayoritas kolektif? Hal ini sangat rumit.

Dalam kaitannya antara hubungan produksi dengan koperasi-koperasi perempuan, misalnya, tidak adanya seorang atasan sehingga perempuan itu sendiri harus belajar bagaimana membagi pekerjaan. Keadaan mereka berbeda dari pekerja di perusahaan kapitalis di mana ada atasan yang memberitahu semua orang apa yang harus dilakukan. Para perempuan itu sendiri harus memutuskan bagaimana menggunakan sumber daya dan berbagi keuntungan. Ini bisa membuat shock

Di bidang lain, kami mengnginkan pembagian/pemecahan dalam rangka untuk memajukan kekuasaan rakyat yang mendalam. Untuk mengubah perilaku anggota parlemen, yang mana undang-undangnya untuk mengusulkan dan membahas, undang-undang yang kita butuhkan. Kita perlu memiliki transformasi di bidang ini juga untuk terus mendorong dan memajukan proyek pemberdayaan dewan masyarakat. Dewan ini harus mengasumsikan inisiatif, yang berasal dari rakyat. Rakyat harus menjadi legislator dan para deputi menjadi juru bicara rakyat. Ketika kami maju dalam proses ini kami juga maju dalam hal melemahnya konstitusi borjuis.

Saat ini kami memiliki parlemen burjuis yang membuat jelas pemisahan antara legislator dan rakyat, ada orang-orang yang membuat hukum dan yang lainnya melaksanakan hukum-hukum tersebut, pemisahan antara mereka yang berpikir dan mereka yang melakukan. Ini adalah kontradiksi yang besar. Ada banyak [dalam] parlemen yang menolak transformasi ini. Di sisi lain, rakyat belum yakin apa artinya menjadi seorang legislator. Ini adalah proses yang harus kita kembangkan.

Ada kontradiksi antara individu dan kolektif, negara ada dan negara memiliki. Dalam kapitalisme semua itu berbicara “tener” (memiliki); Apa yang Anda miliki itulah yang membuat Anda penting. Dalam sosialisme semua itu berbicara” ser” (ada/menjadi); Apa yang Anda lakukan itulah yang membuat Anda penting. Masalah “memiliki” ini adalah sesuatu yang juga menyebabkan korupsi, karena dorongan masih untuk mengumpulkan, memiliki lebih dari yang lain, untuk memiliki hak lebih, lebih banyak tempat.

Kami juga harus membuat perbedaan antara milik pribadi dan alat-alat produksi. Sayap kanan senang mengatakan bahwa Chavez akan mencuri rumah’rakyat, mobil, dan bisnis kecil mereka. Kami hanya berbicara tentang pergerakan melawan hak kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi.

Klaim yang dibuat oleh sayap kanan sangatlah konyol. Jika pemerintah menciptakan semua program sosial untuk memungkinkan Anda memiliki rumah Anda, mobil Anda, mengapa ia harus mengambilnya? Saya kembali ke contoh dari koperasi. Idenya adalah mengkolektifkan alat-alat produksi di mana hubungan produksi didasarkan pada kerjasama dan solidaritas bukan eksploitasi.

Kita tahu bahwa akan memakan waktu lama untuk mengatasi kontradiksi-kontradiksi ini. Ini adalah sebuah proses yang panjang, tetapi juga merupakan proses yang sangat kaya. Hal ini didasarkan tidak hanya dalam visi Simón Bolívar, Simón Rodríguez tetapi (guru Simón Bolívar), dan ide dari masyarakat adat, yang memberikan sosialisme yang sedang kita bangun di Venezuela pada khususnya.


Bisakah Anda menguraikan lebih sedikit tentang visi sosialisme Anda, dan apa yang masih harus dilakukan untuk mencapainya?


Ada begitu banyak yang masih harus dilakukan. Pertama, kita harus memperkuat kekuatan rakyat. Hanya rakyat yang dapat memimpin rakyat. Kita membutuhkan rakyat yang terorganisir dan dipersiapkan. Sosialisme tidak dapat didasarkan pada pengecualian. Setiap orang harus diikutsertakan dalam semua rencana. Setiap orang harus dilibatkan sebagai seorang subjek yang produktif, setiap orang harus mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Anda tidak dapat memiliki sosialisme jika masih ada kelaparan. Anda tidak dapat memiliki sosialisme tanpa kesehatan. Anda tidak dapat memiliki sosialisme tanpa pekerja, tetapi bentuk kerja harus transformatif dan memajukan manusia.

Kedua, Anda tidak dapat memiliki sosialisme tanpa demokrasi, demokrasi di mana rakyat adalah pelaku utama nya. Ini berarti partisipasi rakyat dengan semua orang yang terorganisir. Kita tidak bisa memecahkan masalah kita secara individu. Solusi harus didasarkan untuk semua. Karena masalah yang tak terbatas dan sumber daya yang terbatas, solusi harus ditemukan dengan mengkoordinasikan tindakan negara dan massa rakyat.

Terakhir, sosialisme membutuhkan kesetaraan gender. Presiden memberikan visi ini, seperti halnya yang disampaikan banyak kawan dalam partai. Statuta PSUV, yang kami setujui pada bulan April 2010, menetapkan bahwa partai ini adalah partai sosialis dan feminis.

1 komentar: