Membangun Ekonomi Feminis
Sosialis di Venezuela
Wawancara dengan Lidice Navas oleh Susan Spronk and Jeffery R. Webber
Seorang aktivis
revolusioner lama/senior, Lidice Navas adalah seorang pemimpin feminis sosialis
yang sangat penting keberadaanya dalam Partai Serikat Sosialis Venezuela (PSUV)
dan seorang kandidat parlemen Amerika Latin, serta di antara sekian banyak
tanggung jawab yang lainnya. Kami bertemu dengannya di Bank Pembangunan
Perempuan di Caracas pada 18 Juni 2010, untuk membicarakan tentang visi
sosialisme, pencapaian proses Bolivarian sejauh ini, dan apa yang masih harus
dilakukan.
Apa sejarah
politik Anda?
Saya adalah
seorang kandidat PSUV di Caracas. Saya juga seorang anggota Biro Politik Daerah
Caracas dan kandidat parlemen Amerika Latin. Saya juga memiliki tanggung jawab
dalam Women’s Development Bank/ Bank Pembangunan Perempuan (Banco de
Desarrollo de la Mujer, BanMujer) dan saya juga aktif sebagai koordinator
dalam [Parroquia paroki] El Valle, di mana kami sedang mencoba membangun
sosialisme mulai dari tingkatan masyarakat.
Saya telah
menjadi aktivis revolusioner dalam kurun waktu yang lama. Pada tahun 1960, saya
adalah seorang militan dari gerakan revolusioner di Venezuela. Seorang militan
dan pendiri gerakan gerilya Bandera Roja pada tahun 1976, dan ketika pecah,
saya bergabung dengan Bandera Roja Marxista-Leninista. Saya aktif sampai
organisasi tersebut menghilang. Ini merupakan tahun-tahun yang sulit. Saya
dipenjarakan berkali-kali dan tunduk kepada penganiayaan politik. Pada 1980-an,
misalnya, saya adalah bagian dari eksekusi simulasi.
Saya
mengasingkan diri di El Salvador, di mana saya ikut bersama dengan suami saya,
dan kami sangat militan dengan gerakan gerilya FMLN revolusioner. Saya telah
kehilangan baik suami dan anak saya yang pertama dalam perjuangan itu. Saya
adalah bagian dari Komisi Kebenaran di El Salvador pada tahun 1992, dan
memberikan pelatihan tentang hak asasi manusia pekerja sampai saya kembali ke
Venezuela pada tahun 1995.
Ini adalah
fase baru dalam perjuangan saat saya kembali. Saya pertama kali bertemu Hugo
[Chavez] pada tahun 1994 dan bekerja pada kampanye pemilihannya di 1998.
Apa tujuan
utama dari Bank Pembangunan Wanita?
BanMujer secara
mendasar bertujuan untuk mengubah kehidupan perempuan, khususnya perempuan yang
tidak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi. Seseorang/orang2 tidak akan
bisa mencapai transformasi ini hanya dengan cara diberikan kredit saja. Hal ini
membutuhkan proses sosial dan produktif serta pembentukan politik dan
organisasi. Akses kredit mungkin apa yang awalnya bisa menarik perempuan untuk
berpartisipasi dalam program, tetapi tujuan kami adalah untuk membangun
organisasi kolektif yang membantu perempuan mengubah kehidupan mereka sehingga
mereka menjadi protagonis dalam pemerintahannya sendiri. Para promotor dari BanMujer
membantu mendampingi dan memfasilitasi proses politik. Sejak didirikan, BanMujer
telah membantu lebih dari 400.000 wanita mengubah hidup mereka. Para wanita
telah membentuk koperasi, brigade produksi, dan organisasi ekonomi sosial, yang
penting dalam transisi menuju ekonomi sosialis. BanMujer telah bertindak
sebagai katalis dalam proses yang lebih besar.
Apa yang
menjadi tantangan dan prestasi bagi perempuan dalam proses Bolivarian?
Tantangan
terbesar adalah untuk memecahkan ketergantungan hubungan-hubungan historis,
diskriminasi dan pengucilan. Saya merujuk terutama masalah yang disebabkan oleh
kemiskinan. Sebelumnya orang-orang miskin tidak memiliki akses terhadap kredit
dari bank-bank swasta. Ini telah menjadi salah satu prestasi besar kita, yang
telah mengilhami perempuan untuk menciptakan bentuk-bentuk baru produksi
berdasarkan apa yang telah mereka ketahui, produksi non-kapitalis yang
memajukan kita ke arah suatu bentuk ekonomi baru, ekonomi sosialis atau
solidaritas.
Selama tiga
tahun pertama kami memberikan kredit secara individu. Tapi sekarang berdasarkan
apa yang telah kita pelajari, kita menekankan akan pentingnya organisasi. Hal
ini juga berarti bahwa kita membentuk hubungan baru dengan atasan. Kami telah
menciptakan Red Populer de Usuarias de BanMujer (Jaringan Populer dari
Pengguna BanMujer) di mana perempuan saling membantu untuk membangun
kepercayaan diri mereka, untuk membentuk masyarakat baru.
Pada BanMujer,
kita tidak mendiskriminasikan perempuan hanya karena usia mereka atau karena
mereka tidak tahu cara membaca dan menulis. Tidak masalah jika seorang wanita
berusia lima puluhan, ia masih bisa menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Perempuan yang telah berpartisipasi dalam jaringan juga berpartisipasi dalam
semua misi dan program yang ditawarkan. Banyak wanita yang belajar membaca dan
menulis, dan bahkan belajar di universitas.
Saya juga
bertanggung jawab atas proyek riset partisipatif di BanMujer yang
bertujuan untuk mengevaluasi dampak/pengaruh dari program kami. Kami melakukan
ini berdasarkan de diálogo saberes (pertukaran pengetahuan) yang
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan program keuangan dan program lainnya.
Pada saat
ini salah satu tantangan utama saya adalah memperkuat koperasi. Proses mencoba
mengubah koperasi menjadi organisasi ekonomi solidaritas membutuhkan kurva
pembelajaran yang dalam untuk para peserta.
Apa
ketegangan yang muncul ketika mencoba untuk mengartikulasikan kekuatan dari
atas dan kekuatan dari bawah?
Kita tidak
bisa melupakan bahwa kita bekerja dalam konteks yang ditandai oleh lebih dari
500 tahun kolonialisme, dimana mayoritas orang telah dikecualikan. Kolonialisme
memecahkan tradisi solidaritas yang hadir di masyarakat adat sebelum coloniaers
Spanyol tiba. Ini juga melanggar hubungan yang harmonis antara manusia dengan
alam dan antara manusia itu sendiri, serta memaksakan budaya baru berdasarkan
pengecualian/pemisahan antara yang mengeksploitasi dan yang dieksploitasi.
Dalam kondisi seperti feodal, lahirlah kapitalisme. Dan tentu saja, sejarah ini
memiliki pengaruh yang berat pada masa sekarang dan sulit sekali untuk berpisah
dengan sistem ini untuk bisa maju dalam pembangunan sosialisme. Pengaruhnya
berat pada semua aspek kehidupan.
Masih ada
orang-orang dalam partai [para] PSUV yang bertanya pada diri sendiri, apa artinya
berperilaku seperti seorang sosialis? Apa visi saya tentang sosialisme?
Perdebatan ini meresap di semua tindakan kita, baik di tingkat lembaga maupun
hubungan dengan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat, sesuatu yang
tercermin dalam kesulitan yang kita miliki dalam menghadapi pecahnya
representasi politik lama. Misalnya adalah satu hal menjadi juru bicara dan
menjadi wakil di lain hal. Bagaimana seharusnya saya bertindak dalam komunitas
saya ketika kami sedang membahas sebuah proposal,apakah sebagai individu yang
menyatakan pendapat saya sendiri atau saya harus ikut bersama-sama dengan
keputusan mayoritas kolektif? Hal ini sangat rumit.
Dalam
kaitannya antara hubungan produksi dengan koperasi-koperasi perempuan,
misalnya, tidak adanya seorang atasan sehingga perempuan itu sendiri harus
belajar bagaimana membagi pekerjaan. Keadaan mereka berbeda dari pekerja di
perusahaan kapitalis di mana ada atasan yang memberitahu semua orang apa yang
harus dilakukan. Para perempuan itu sendiri harus memutuskan bagaimana
menggunakan sumber daya dan berbagi keuntungan. Ini bisa membuat shock
Di bidang
lain, kami mengnginkan pembagian/pemecahan dalam rangka untuk memajukan
kekuasaan rakyat yang mendalam. Untuk mengubah perilaku anggota parlemen, yang
mana undang-undangnya untuk mengusulkan dan membahas, undang-undang yang kita
butuhkan. Kita perlu memiliki transformasi di bidang ini juga untuk terus
mendorong dan memajukan proyek pemberdayaan dewan masyarakat. Dewan ini harus
mengasumsikan inisiatif, yang berasal dari rakyat. Rakyat harus menjadi
legislator dan para deputi menjadi juru bicara rakyat. Ketika kami maju dalam
proses ini kami juga maju dalam hal melemahnya konstitusi borjuis.
Saat ini
kami memiliki parlemen burjuis yang membuat jelas pemisahan antara legislator
dan rakyat, ada orang-orang yang membuat hukum dan yang lainnya melaksanakan
hukum-hukum tersebut, pemisahan antara mereka yang berpikir dan mereka yang
melakukan. Ini adalah kontradiksi yang besar. Ada banyak [dalam] parlemen yang
menolak transformasi ini. Di sisi lain, rakyat belum yakin apa artinya menjadi
seorang legislator. Ini adalah proses yang harus kita kembangkan.
Ada
kontradiksi antara individu dan kolektif, negara ada dan negara memiliki. Dalam
kapitalisme semua itu berbicara “tener” (memiliki); Apa yang Anda miliki itulah
yang membuat Anda penting. Dalam sosialisme semua itu berbicara” ser”
(ada/menjadi); Apa yang Anda lakukan itulah yang membuat Anda penting. Masalah
“memiliki” ini adalah sesuatu yang juga menyebabkan korupsi, karena dorongan
masih untuk mengumpulkan, memiliki lebih dari yang lain, untuk memiliki hak
lebih, lebih banyak tempat.
Kami juga
harus membuat perbedaan antara milik pribadi dan alat-alat produksi. Sayap
kanan senang mengatakan bahwa Chavez akan mencuri rumah’rakyat, mobil, dan
bisnis kecil mereka. Kami hanya berbicara tentang pergerakan melawan hak
kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi.
Klaim yang
dibuat oleh sayap kanan sangatlah konyol. Jika pemerintah menciptakan semua
program sosial untuk memungkinkan Anda memiliki rumah Anda, mobil Anda, mengapa
ia harus mengambilnya? Saya kembali ke contoh dari koperasi. Idenya adalah
mengkolektifkan alat-alat produksi di mana hubungan produksi didasarkan pada
kerjasama dan solidaritas bukan eksploitasi.
Kita tahu
bahwa akan memakan waktu lama untuk mengatasi kontradiksi-kontradiksi ini. Ini
adalah sebuah proses yang panjang, tetapi juga merupakan proses yang sangat
kaya. Hal ini didasarkan tidak hanya dalam visi Simón Bolívar, Simón Rodríguez
tetapi (guru Simón Bolívar), dan ide dari masyarakat adat, yang memberikan
sosialisme yang sedang kita bangun di Venezuela pada khususnya.
Bisakah Anda
menguraikan lebih sedikit tentang visi sosialisme Anda, dan apa yang masih
harus dilakukan untuk mencapainya?
Ada begitu banyak
yang masih harus dilakukan. Pertama, kita harus memperkuat kekuatan
rakyat. Hanya rakyat yang dapat memimpin rakyat. Kita membutuhkan rakyat yang
terorganisir dan dipersiapkan. Sosialisme tidak dapat didasarkan pada
pengecualian. Setiap orang harus diikutsertakan dalam semua rencana. Setiap
orang harus dilibatkan sebagai seorang subjek yang produktif, setiap orang
harus mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Anda tidak dapat memiliki
sosialisme jika masih ada kelaparan. Anda tidak dapat memiliki sosialisme tanpa
kesehatan. Anda tidak dapat memiliki sosialisme tanpa pekerja, tetapi bentuk
kerja harus transformatif dan memajukan manusia.
Kedua, Anda tidak
dapat memiliki sosialisme tanpa demokrasi, demokrasi di mana rakyat adalah
pelaku utama nya. Ini berarti partisipasi rakyat dengan semua orang yang
terorganisir. Kita tidak bisa memecahkan masalah kita secara individu. Solusi
harus didasarkan untuk semua. Karena masalah yang tak terbatas dan sumber daya
yang terbatas, solusi harus ditemukan dengan mengkoordinasikan tindakan negara
dan massa rakyat.
Terakhir, sosialisme
membutuhkan kesetaraan gender. Presiden memberikan visi ini, seperti halnya
yang disampaikan banyak kawan dalam partai. Statuta PSUV, yang kami setujui
pada bulan April 2010, menetapkan bahwa partai ini adalah partai sosialis dan
feminis.
bed cover
BalasHapus